Penjualan sering disebut permainan pertanyaan. Jadi, mengajuakn pertanyaan yang tepat, maka akan menemukan kebutuhan yang tepat pula. Membuat pertanyaan juga merupakan seni. Itu sebabnya kami akan memberikan tips mengajukan pertanyaan untuk meningkatkan penjualan:
Meminta Izin
Dalam beberapa situasi yang perlu dipahami, bahwa kamu berada di sana untuk mengumpulkan informasi. Untuk memberikan rasa hormat meminta izinlah terlebih dahulu ketika mengajukan pertanyaan. Mislanya, bolehkan saya menanyakan beberapa pertanyaan tentang bisnismu? Meskipun erotis, tapi sangat layak.
Bicarakan Hal Luas, Kemudian Spesifik
Ajukan pertanyaan yang terbuka dengan cara yang baik, misalnya dengan mengumpulkan informasi. Contohnya, bisakah kamu menceritakan tentang bisnismu? Ini adalah cara yang tidak mengancam untuk memulai sebuah pertanyaan. Setelah mendapatkan jawabannya kamu ekspor kembali pertanyaan yang lebih spesifi. Misalnya, bisakah kamu menceritakan lebih lanjut tentang bagaimana dampak bottom line?
Membangun Tanggapan Sebelumnya
Buatlah sumber yang paling logis yang berasal dari tanggapan yang diwawancarai. Kamu perlu mendengarkan dan merespon jawabannya untuk dijadikan keyword. Contohnya: (prospect) “saya memiliki 6 toko bunga yang dikhususkan untuk dekorasi acara?” (sales person) “anda mengkhususkan dalam acara besar. Mengapa kamu memilih hal itu?”
Gunakan Jargon Industri
Jika kamu sedang berbicara dengan orang baru, jangan mempermalukannya dengan jargon secara teknis. Hal utama yang berlaku dalam penjualan ritel, di mana customer melihat ke penjual untuk bimbingan agar tidak kebingungan. Setiap bidang memiliki jargon sendiri, meskipun kamu ahli namun, prospeknya mungkin belum tentu berpengalaman. Hindari pertanyaan yang membingungkan dan mmbuat prospekmu lebih buruk. Contohnya “Apakah baud rate systemmu saat ini memuaskan?” dan “Apakah transmisi data teleponmu cukup cepat?”.
Simpan Pertanyaan Sederhana
Jika kamu ingin jawaban yang berguna, ajukan pertanyaan yang berguna juuga! Hindari pertanyaan yang berbelit-belit! Ajukan pertanyaan sederhana yang mencalup 1 topik . jika kamu mengajukan pertanyaan 2 bagian, cenderung orang akan menjawab bagian kedua saja atau memilih bagian yang dirasnaya aman.
Gunakan Urutan yang Logis
Jika mereka tidak paham, mereka mungkin akan curiga dan kamu akan dimanipulasi oleh mereka. Dengan menggunakan keyword dan ajukan pertanyaan penjualan dalam urutan yang logis, sebab hal ini daoat membangun kepercayaan.
Simpan Pertanyaan yang Mengancam
Ajukan pertanyaan yang terbuka dan tidak sensitive. Ketika kepercayaan sudah dibnagun dan waktunya tepat, kamu dapat bertanya tentang kemampuan keuangan, stabilitas bisnis, kredit, dan itu harus relevan.
Jika Pertanyaan Sensitif, Jelaskan Relevansinya
Sangat masuk akal dengan membenarkan pertanyaan sensitive. Masih banyak postingan yang mengajukan pertanyaan penjualan yang sensitive tanpa menggunakan prospek.
Fokuskan Pada Manfaat
Banyak prospek yang tidak tahu manfaat dari produk atau layananmu. Oleh karena itu, jangan tanyakan kepada mereka apa manfaatnya, beritahu mereka apakah bermanfaat atau tidak. Akan lebih baik untuk bertanya secara umum agar dia bisa melihat juga. Misalnya, “Apakah beberapa tugas dikantor membosankan?