Biasanya para seller yang masih baru merintis suka mengalami dilema antara ingin berjualan di marketplace seperti Tokopedia/Bukalapak atau membuat website toko online sendiri (web e-commerce), atau mungkin hanya menggunakan channel sosial media seperti Fanpage dan Instagram. Sebelum menentukan pilihan, lebih baik Anda membaca tips berikut yang akan saya bagikan berdasarkan pengalaman pribadi, perbandingan antara marketplace, website sendiri, dan juga sosial media.
Tips ini hanyalah opini pribadi yang belum tentu mutlak 100% benar dan mungkin juga tidak berlaku untuk semua orang/seller, namun jika disuruh memilih maka saya akan prioritaskan:
- Marketplace (Tokopedia dan Bukalapak)
- Website toko online sendiri
- Sosial media
Kenapa sosial media menjadi urutan yang terakhir? Jujur saja algoritma sosial media sekarang ini sudah tidak lagi friendly untuk kepentingan bisnis, karena hampir semua platform sosmed akan memfilter postingan kita sehingga tidak semua followers/audience melihat apa yang kita posting disosial media. Ibaratnya Anda sudah capek-capek mengumpulkan audience namun sosial media seperti Facebook malah membatasi organic reach postingan kita.
Hampir semua sosmed memberlakukan algoritma ini termasuk Facebook, Instagram, YouTube, dll, alhasil untuk menjangkau lebih banyak audience kita harus beriklan menggunakan platform ads yang mereka sediakan termasuk untuk menjangkau orang yang sudah memfollow kita, tentu ini bukanlah investasi jangka panjang yang baik. Contoh Fanpage Solusik yang memiliki 10 ribu likes setiap postingan hanya menjangkau (organic reach) sebanyak 200-300 orang (kurang dari 5%), jadi menurut saya sosial media bukanlah opsi yang menjanjikan kedepannya.
Mana yang lebih baik, berjualan di marketplace atau website toko online sendiri? Berdasarkan pengalaman saya, hampir semua teman-teman seller dan supplier saya beralih ke marketplace seperti Tokopedia dan Bukalapak karena pembeli sudah berkumpul disana dan jauh lebih mudah berjualan karena sistemnya yang aman dan rapi.
Namun bukan berarti membuat website sendiri adalah pilihan yang buruk, beberapa seller termasuk saya dulu menggunakan website sendiri karena tidak ingin sepenuhnya bergantung pada pihak ketiga (marketplace), dengan memiliki website sendiri kita memiliki kebebasan tanpa batas dan yang paling penting bisa menentukan aturan jual-beli sendiri semau kita.
Berikut ini adalah perbandingan kelebihan dan kekurangan marketplace dan website sendiri sehingga Anda bisa mempertimbangkan pilihan dengan lebih baik:
Marketplace
Kelebihan:
Jauh lebih murah bahkan gratis, tidak perlu biaya domain/hosting, dan yang lebih penting tidak perlu repot urusan server, hosting, dan masalah-masalah IT lainnya.
Tidak perlu melakukan marketing yang muluk-muluk seperti SEO, iklan/ads, dsb karena buyer sudah terkumpul.
Tidak perlu mendevelop website/sistem karena semuanya sudah disediakan, jauh lebih simpel sehingga kita juga bisa lebih cepat jualan tanpa harus memikirkan metode pembayaran/sistem payment.
Lebih aman dan terpercaya karena adanya rekening bersama (escrow) dan juga sistem review dari pembeli.
Suka ada promo lebih seperti free ongkir, cashback, dll dari pihak marketplace sehingga seller tidak perlu lagi memberikan promo/bonus yang bisa menguras budget.
Kekurangan:
Harus mengikuti aturan/ketentuan yang ada, tidak sebebas memiliki website sendiri, selain itu jika suatu hari pihak marketplace mengubah sistem/aturan yang ada maka sellerpun tidak bisa melakukan apa-apa (pasrah saja).
Market jauh lebih kompetitif karena banting-bantingan harga yang ketat dan saingan rekam penjualan dengan seller lainnya, seller-seller yang baru masuk akan cukup kesulitan untuk menghasilkan penjualan karena tidak memiliki reputasi sama sekali.
Kapasitas upload produk (space) yang terbatas, kita tidak bisa memasukkan banyak produk sampai jumlah tertentu kecuali berlangganan fitur premium.
Fitur premium yang disediakan biasanya cenderung lebih mahal ketimbang membuat website sendiri (yang sederhana).
Website toko online sendiri
Kelebihan:
Terlihat lebih profesional karena memiliki domain sendiri sehingga secara branding dan sosial media marketing bisa lebih mengena dimata konsumen.
Bebas melakukan apapun dengan website sendiri, Anda bisa menentukan sistem dan aturan sendiri tanpa dibatasi oleh siapapun.
Kapasitas yang lebih besar sehingga bisa mengupload produk sebanyak apapun (selama bersedia bayar biaya servernya juga).
Bisa lebih kreatif dalam berpromosi (seperti mengadakan event/bonus dan semacamnya), karena branding yang lebih kuat.
Secara jangka panjang memiliki website sendiri lebih aman karena marketplace bisa mengubah aturan/sistemnya sewaktu-waktu dan yang lebih buruk lagi marketplace bisa saja tiba-tiba bangkrut/tutup.
Bisa bersaing secara value karena tidak perlu banting-bantingan harga seperti di marketplace.
Kekurangan:
Jauh lebih mahal karena harus keluar biaya domain dan hosting setiap tahunnya.
Lebih ribet karena pastinya akan ada masalah seperti server yang crash, sistem payment/cart yang bermasalah, dan kita harus memarketingkan website baru dari nol sehingga mau tidak mau kita harus mempelajari teknik-teknik digital marketing seperti SEO, sosial media marketing, email/sms marketing, content marketing, iklan/ads, dll.
Harus repot-repot mendevelop dan maintain toko online, memastikan website tetap online dan update, selain itu mendevelop website jenis e-commerce tidaklah mudah.
Klik disini Untuk Tanya-tanya dan order Toko Online
Sumber: solusik.com/berjualan-di-marketplace-atau-website/